Selasa, 03 Desember 2013

Fenomena Kondom Menjelang Tahun Baru


Berita ngeri ngeri sedap kembali mucul ke permukaan. Hari ini, senin 1 Januari 2013 salasatu media online (okezone) memberitakan bahwa menjelang malam pergantian tahun baru menuju 2013, permintaan kondom di kawasan puncak, Bogor semakin meningkat. Banyaknya permintaan kondom itu, diakui seorang staf marketing kondom produk ternama, Siska (34).



Menurutnya, penjualan kondom yang dilakukan di minimarket dan apotik di wilayah puncak bogor bila pada hari biasa omzet penjualan kondom tersebut setiap bulannya berkisar antara Rp 32 juta hingga Rp 35 juta saja. Namun menjelang pergantian tahunterdapat kenaikan yang lumayan tinggi hingga mencapai Rp 40juta per bulan,”. Puncak penjualan kondom di wilayah Bogor ini terjadi saat malam pergantian tahun baru 2013 kemarin, bahkan ia menuturkan bahwa stock kondom yang tersedia di sana habis terjual.

Miris rasanya membaca berita diatas. Makin hari masyarakat kita semakin menunjukan ketidak beradaban dalam menjalani pergaulan sehari hari. Kalau saja hal ini tidak segera di lakukan pencegahan, tidak menutup kemungkinan lambat laun Negara kita akan masuk sebagai Negara penganut seks bebas seperti halnya Yunani, Brazil, Rusia, China, Polandia, Italia, Malaysia, Spanyol, Switzerlan, dan Mexico.

Kalaulah boleh saya mengklaim, adanya informasi tentang meningkatnya penjualan kondom di daerah puncak Bogor, merupakan representasi dari prilaku masyarakat Indonesia khususnya yang merayakan puncak peringatan penggantian tahun. Acara ceremonial ini sudah mewabah bak virus yang makin hari semakin tidak bisa kita hindari.

Tidak di pungkiri, dimana ada seks bebas maka disanalah sumber penyakit bernama HIV/AIDS siap menghampiri. ViVAnews.com pada tanggal 24 November tahun 2011 sempat mewartakan bahwa prilaku seks bebas yang saat ini terus merebak di masyarakat telah mewariskan penyakit yang hingga saat ini tidak ada obatnya. Bahkan dalam pemberitaannya, Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sempat mengungkapkan bahwa epidemi HIV telah terjadi di Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan negara dengan penularan HIV tercepat di Asia Tenggara.

Berdasarkan data resmi Kementerian Kesehatan tahun 2011,terdapat 26.400 pengidap AIDS dan 66.600 pengidap HIV positif, lebih dari 70 persen di antaranya adalah generasi muda usia produktif yang berumur di antara 20-39 tahun. Ini tentu saja belum mencerminkan data yang sesungguhnya, karena AIDS merupakan fenomena gunung es, di mana yang terlihat hanya sekitar 20 persen saja, sedangkan yang tidak diketahui jumlahnya akan lebih banyak.

Semoga dengan pemberitaan tersebut kita mampu menjadi control sosial di masyarakat. Jika kita hanya bisa duduk termenung meratapi prilaku seks bebas yang begitu maraknya terjadi di Negara ini, tindakan tersebut sangatlah kesia siaan belaka! Jalan satu satunya adalah LAWAN dan KATAKAN TIDAK PADA SEKS BEBAS!!

0 komentar:

Posting Komentar